Selasa, 12 Januari 2010

Trendsetter vs Follower

ada dua anak muda satu dianggap berhasil, satu lagi lebih sering disebut pecundang, yang satu selalu mengekor pada apa yang dilakukan anak muda yang dianggap berhasil,pecundang sebagai follower mengekor pada dia sang trendsetter. Apa yang dilakukan anak muda yang disebut trendsetter itu? Ternyata sederhana, dia bangun ketika orang lain masih tertidur, dia melangkah ketika orang lain mulai bangun, dia berlari ketika orang lain mulai melangkah, dia tetap semangat ketika orang lain mulai letih, dia masih membaca ketika orang lain mulai tidur. Sederhana ? Hmmmm....

9 komentar:

  1. sederhana sekali...
    tapi berdampak sangat besar.
    jadi si anak muda trendsetter tersebut memiliki sesuatu yang lain daripada yang lain. dia memiliki niat, kemauan, semangat yang lebih dari orang lain..
    saya jadi terinspirasi Pak, akan saya coba aplikasikan dalam kehidupan saya...
    terima kasih atas inspirasinya..

    BalasHapus
  2. Saya sangat terinspirasi Pak..
    Insya Allah saya akan mempraktekannya,,supaya bisa jadi trendsetter,,hehehe..
    Terimakasih Pak ^____^

    BalasHapus
  3. Sederhana analoginya, tetapi tampaknya dia tidak sesederhana itu, kemauan dan tekadnya tidak sederhana karena dia selalu lebih maju daripada yang lain.

    BalasHapus
  4. Yang dia lakukan sederhana, hanya bangun, berjalan, membaca, dan sebagainya. Hanya kegiatan-kegiatan dasar yang dilakukan oleh semua manusia yang mempunyai fisik normal. Tapi jika kita melihat lebih dalam, hanya orang-orang tertentu yang mampu melakukan itu.
    Seseorang yang bangun ketika orang lain masih tertidur, dia melangkah ketika orang lain mulai bangun, dia berlari ketika orang lain mulai melangkah, dia tetap semangat ketika orang lain mulai letih, dia masih membaca ketika orang lain mulai tidur. Orang yang mampu melakukan itu adalah bukan orang biasa, dia berani menyimpang dari kegiatan sehari-hari manusia lain. Untuk melakukan itu butuh modal yang besar, modal niat, modal keyakinan, modal kemampuan, modal kreativitas. Tanpa modal itu semua, walaupun kita berusaha melakukan apa yg dilakukan oleh sang "trendsetter" di cerita ini, kita tidak akan mendapatkan apapun.

    Berusaha,berdo'a, dan berikhtiar!

    Regards,

    Abe

    BalasHapus
  5. sederhana jika kita mau memulainya, memulai perubahan pada diri kita,

    mulai dari diri sendiri,
    mulai dari yang kecil, dan
    mulai dari sekarang.

    tak akan ada perubahan besar tanpa diawali oleh perubahan yang sederhana. Tetapi yang harus kita pikirkan adalah bukan meniru apa yang "trendsetter" pada cerita di atas lakukan, tetapi memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi "terndsetter".

    BalasHapus
  6. assalamu'alaikum,,
    memang sederhana, tapi tidak semua orang mudah melakukannya, dan diperlukan perjuangan,,
    namun bagi orang2 yang mempunyai semangat tinggi untuk menjadi yang terdepan, maka tidaklah sulit baginya untuk melakukan hal tersebut,,
    semoga saya bisa mengaplikasikannya, apalagi pada situasi yang saya hadapi saat ini ^_^
    amien,,
    hatur nuhun Pak,,
    wassalamu'alaikum,,

    BalasHapus
  7. Seorang teman mengatakan: untuk menjadi sukses..hanya perlu dicari apa yang menjadi faktor penambah dan faktor pengali diri kita...

    disini dapat dilihat bahwa faktor penambahnya adalah : pemuda yang mampu menjadi trendsetter lebih cepat dan lebih kuat dalam mengerjakan suatu hal..dan faktor pengalinya adalah semua hal yang dilakukan...dikerjakan dengan lebih cepat dan lebih sungguh ketimbang pemuda yang menjadi follower....

    semoga masing2 dari kita mampu mencari apa yang menjadi penambah dan pengali bagi kesuksesan kita....yakin bahwa semua orang itu unik..sehingga ia bisa menjadi diri sendiri dan menjadi trendsetter....

    BalasHapus
  8. menurut saya inovasi dan penerapan blue ocean strategy merupakan salah satu kunci menjadi seorang trendsetter...

    BalasHapus
  9. Tapi sebelum jd trensetter, boleh gak sih pak kita jadi follower dulu, toh dalam hal kebaikan? Terus gimana dengan sifat iri kepada org lain yg lebih sukses? Karena dari iri tersebut kita jd terpacu dan termotivasi untuk menjadi lebih baik dr dia bagaimanapun caranya baik dgn cara sendiri atau mengikuti cara si org tersebut?

    BalasHapus